
Hujan batu negeri sendiri Hujan emas negeri orang...
itulah sepenggal kata-kata yang masih teringat yang keluar dari mulut salah satu kawan saya dari indonesia ketika saya tany tentang kenberadaannya di rantau orang. walaupun negeri orang lebih maju dan lebih bagus tapi hati tetap berniat untuk kembali ke negeri sendiri. Begitu juga dengan saya, dua hari di rantau aja udah rindu kampung, kayak mau kuliah di kampung aja.
Perjalanan kami disini banyak juga pengalaman yang bisa diambil, mulai dari pergaulan kami dengan orang lain sampai dengan interaksi kami dengan lingkungan. dari mempelajari budaya orang luar sampai dengan mendapatkan pengalaman.
Tanggal 2 juli 2010, kami ada ceremonial di Konselor ( multi fuction hall) untuk mengikuti perkenalan kampus, disana kami dapat banyak kawan, dari orang irak, sampai orang jepang. pokoknya suasana pada hari itu sangat internasional, seolah-olah kami memang berada didunia yang tak mengenal ras dan agama.
Ada hal lain juga yang menjadi bahwan tawaan, dalam suasana yang harus berbahasa inggris, ada juga peserta yang agak sedikit gagap bahasa inggris, tapi dia lumayan percaya diri untuk memberikan pertanyaan kepada rektorat.
Ada satu hal yang kami takutkan berada di negara melayu ini, yaitu undang-undang sangat ketat dan betul2 diterapkan, mulai dari undang2 lalu lintas, sampai dengan undang2 merokok di tempat umum. walaupun demikian pelanggaran terhadap lalu lintas juga kerap terjadi pelangggaran jika tidak ada polisi, kalau hal ini memang hampir tidak ada bedanya dengan negara kita, hehehe
Pada waktu yang lain kami juga perjalan kaki kurang lebih 10 km, akibat takut tersesat untuk menaiki bus yang tak tahu arah...
Tapi serang kami sudah sedikit pandai dalam menjaga diri dan berpengetahuan terhadap lingkungan.