Sekitar 3 bulan yang lalu, saya melakukan perjalanan ke negeri jiran malaysia, walaupun ini bukan perjalanan seratus persen, artinya walaupun saya tidak menjelajahi semua tempat yang menjadi syurga di tanah melayu tersebut, tapi saya sempat menaiki menara kembar petronas yang ada ditengah2 kota kuala lumpur. Ini merupakan impian saya selama kuliah untuk bisa mengangkat kaki dari tanah ibu pertiwi untuk bisa melangkah keluar menikmati suasana di negara maju , dan alhamdulillah Allah telah mengabulkannya.
Beberapa fenomena yang menarik yang saya temui disana adalah, malaysia mempunyai tata kota yang sangat bagus yang ditata oleh Majlis Perbandaran dan mempunyai kesadaran yang baik untuk mematuhi lalu lintas.
Perjalanan saya kesana tidak sendirian, saya berangkat dari Aceh bersama dua orang sahabat dari malaysia yang sedang menuntut ilmu tanah rencong ini. selama perjalanan sampai disana mereka senantiasa membimbing saya, mulai dari turun dari pesawat, sampai saya berjumpa dengan abang saya.
Seminggu berada di rumah abang juga terasa bosan, karena abang saya hanya ajak saya keluar malam dan kalau siang dia kerja, so, mau tidak mau hari2 saya harus mendekap di rumah atau mencoba keluar rumah sendirian, hehehe. tapi Alhamdulillah saya bisa menjumpai kawan saya pada minggu kedua saya di malaysia, saya berangkat ke Negeri pahang dengan bus, dan perjalanan dari kuala lumpur ke pahang yaitu ke temerloh( salah satu kota atau daerah di negeri pahang) memakan waktu kurang lebih 2 jam, lumayan lama sih, tapi mengasyikkan juga. sampai disana saya langsung dijemput oleh kawan saya dan dibawa ke istananya.
Sekitar seminggu berada di temerloh tidak ada rasa bosan, walaupun hanya duduk di rumah saja, karena berada dengan keluarga kawan2 saya tersebut sama seperti keluarga sendiri, sungguh sangat mengasyikkan, apalagi bisa makan lauk tempoyak ikan patin dan nasi goreng kampung. rasanya ingin makan terus, tapi sayang saya bukan jenis pemakan banyak seperti kawan2 saya yang lain ( baca: kawan-kawan yang badannya besar).
Dan setelah itu saya melanjutkan perjalanan ke negeri Kelantan, yaitu negeri serambi makkah yang juga bersyari'at, negeri tersebut dipimpin oleh seorang ulama yang arif, disegani, dan dipatuhi oleh rakyatnya. Inilah pemimpin yang di idamkan ada di aceh dan disana saya juga bertemu dengan beberapa kawan yang sedang mengaji di negerinya sendiri, dan kabarnya mereka juga akan melanjutkan kuliah (pengajian) di aceh.
Kelantan juga tidak kalah menariknya dengan pahang dan selangor, memang keunikan dan kekhasannya nampak jelas, kalau pahang terkenal dengan ikan patin, selangor terkenal dengan kotanya, dan kelantan terkenal dengan nasi budu juga layang bulan, yaitu yang tampak pada duit 50 sen malaysia.
Beberapa fenomena yang menarik yang saya temui disana adalah, malaysia mempunyai tata kota yang sangat bagus yang ditata oleh Majlis Perbandaran dan mempunyai kesadaran yang baik untuk mematuhi lalu lintas.
Perjalanan saya kesana tidak sendirian, saya berangkat dari Aceh bersama dua orang sahabat dari malaysia yang sedang menuntut ilmu tanah rencong ini. selama perjalanan sampai disana mereka senantiasa membimbing saya, mulai dari turun dari pesawat, sampai saya berjumpa dengan abang saya.
Seminggu berada di rumah abang juga terasa bosan, karena abang saya hanya ajak saya keluar malam dan kalau siang dia kerja, so, mau tidak mau hari2 saya harus mendekap di rumah atau mencoba keluar rumah sendirian, hehehe. tapi Alhamdulillah saya bisa menjumpai kawan saya pada minggu kedua saya di malaysia, saya berangkat ke Negeri pahang dengan bus, dan perjalanan dari kuala lumpur ke pahang yaitu ke temerloh( salah satu kota atau daerah di negeri pahang) memakan waktu kurang lebih 2 jam, lumayan lama sih, tapi mengasyikkan juga. sampai disana saya langsung dijemput oleh kawan saya dan dibawa ke istananya.
Sekitar seminggu berada di temerloh tidak ada rasa bosan, walaupun hanya duduk di rumah saja, karena berada dengan keluarga kawan2 saya tersebut sama seperti keluarga sendiri, sungguh sangat mengasyikkan, apalagi bisa makan lauk tempoyak ikan patin dan nasi goreng kampung. rasanya ingin makan terus, tapi sayang saya bukan jenis pemakan banyak seperti kawan2 saya yang lain ( baca: kawan-kawan yang badannya besar).
Dan setelah itu saya melanjutkan perjalanan ke negeri Kelantan, yaitu negeri serambi makkah yang juga bersyari'at, negeri tersebut dipimpin oleh seorang ulama yang arif, disegani, dan dipatuhi oleh rakyatnya. Inilah pemimpin yang di idamkan ada di aceh dan disana saya juga bertemu dengan beberapa kawan yang sedang mengaji di negerinya sendiri, dan kabarnya mereka juga akan melanjutkan kuliah (pengajian) di aceh.
Kelantan juga tidak kalah menariknya dengan pahang dan selangor, memang keunikan dan kekhasannya nampak jelas, kalau pahang terkenal dengan ikan patin, selangor terkenal dengan kotanya, dan kelantan terkenal dengan nasi budu juga layang bulan, yaitu yang tampak pada duit 50 sen malaysia.