Mahasiswa baru itu mengingatkan aqu ketika aqu mengospek santri di ma'had(Pondok Pesantren) dulu, tiba2 aqu melihat dia sebagai seorang adikku,,, kok bisa ya??? aqu juga gak ngerti, tiba2 saja rasa iba muncul dari hatiku, dan aqu melihatnya sebagai seorang yang kuat bukan seperti adik angkat ku yang lemah tak berdaya, dan jika aqu tak menopangnya mungkin ia akan jatuh tersungkur dan dicemoohkan oleh dunia yang tak mengenal dirinya,,, tapi kemudian aqu merasa bahwa kehadiranku menjadi semangat baginya, dan aqu merasa dia sudah berani untuk mengatakan: "inilah aqu dan dialah Abangku( yaitu Aqu)".
Anggap aja namanya Salman, yaitu orang yang aqu anggap sebagai adikku, aqu selalu memperhatikanya, dan aqu tak ingin alpa mengetahui keadaannya hari ini, esok atau lusa, dan aku berharap diapun demikian, tapi itu tak penting baginya.
Salman adalah anak yang cerdas, seperti jugaUbay( adik angkat ku yang di ma'had), disini aqu tidak bermaksud membanding-bandingkan antara Salman dan Ubay, tapi aqu ingin menceritakan kesamaan mereka yang sama-sama membuatku empati untuk menelusuri lebih jauh tapak yang sudah mereka lewati. tapi kesamaan mereka banyakmulai dari gaya sampai hobby, mereka sama-sama pintar, pendiam, ingin dimengerti, suka memberi, dan sama-sama hobby bermain bola. tapi kalau si Ubay sangat takut dengan gelap and klo salman aku blom tau pasti, ntar kloa tau pasti aku kabarin okey...
Awal aku jumpa denga ubay aqu juga langsung iba melihat keadaannya, mungkin itu karena dia keliatan lemah aja ya?? tapi bukan itu saja, ada sisi lain yang ingin aqu tau dibalik misteri diri ubay, sampai2 aqu ngorbanin waktu istirahatnya dia untuk meminta diceritakan sejarah hidupnya, tapi kadang2 tanpa aqu mintapun ia langsung bercerita riwayat hidupnya yang penuh dengan liku-liku. Seharusnya ia sekarang sudah bisa tertawa, tapi karena masa lalunya membuat ia untuk tetap ingin manja dengan orang tuanya, dan tidak mempercayai orang lain, tapi kenapa ia dekat denganku ya??? mungkin karena ia seorang anak tunggal dan juga ingin di jaga oleh abangnya. dan akhirnya aku juga dekat dengan orang tuanya, dan Kami jadi bersaudara.
Sedangkan salman lain, ia seorang anak yang pintar dan aqu meresa iba aja dengan nya, aqu gak tau kenapa, padahal ia kuat, pintar, bahkan punya saudara, tapi karena keibaanku membuat aku ingin mengenalnya lebih jauh, dan aqu hanya sebatas mengenalnya saja, tapi dia gak tau kalau aqu empati padanya, tapi bagiku cukup mengetahui kabarnya, dan sedikit mengorek sejarahnya itu sudah cukup, lagipula ia sekarang sebagai mahasiswa pasti sudah lebih dewasa dibandingkan dengan ubay, walaupun umurnya hanya beda 2 tahun dengan ubay.
Tapi aqu berharap keibaanku terhadap Salman sama dengan keibaanku terhadap ubay, yaitu karena Allah, karena Aqu berharap dengan mengasihi mereka maka Allah Akan mengasihi ku, seperti yang termaktup dalam Risalah yang diturunkan-Nya kepada Nabi Muhammad.
Terima kasih ya salman kamu telah mengenalku,.. Allah telah mempertemukan kita dalam Uhkwah jalinan suci.
Kenalilah dirimu,, maka kamu akan mengenal Tuhanmu.
Anggap aja namanya Salman, yaitu orang yang aqu anggap sebagai adikku, aqu selalu memperhatikanya, dan aqu tak ingin alpa mengetahui keadaannya hari ini, esok atau lusa, dan aku berharap diapun demikian, tapi itu tak penting baginya.
Salman adalah anak yang cerdas, seperti jugaUbay( adik angkat ku yang di ma'had), disini aqu tidak bermaksud membanding-bandingkan antara Salman dan Ubay, tapi aqu ingin menceritakan kesamaan mereka yang sama-sama membuatku empati untuk menelusuri lebih jauh tapak yang sudah mereka lewati. tapi kesamaan mereka banyakmulai dari gaya sampai hobby, mereka sama-sama pintar, pendiam, ingin dimengerti, suka memberi, dan sama-sama hobby bermain bola. tapi kalau si Ubay sangat takut dengan gelap and klo salman aku blom tau pasti, ntar kloa tau pasti aku kabarin okey...
Awal aku jumpa denga ubay aqu juga langsung iba melihat keadaannya, mungkin itu karena dia keliatan lemah aja ya?? tapi bukan itu saja, ada sisi lain yang ingin aqu tau dibalik misteri diri ubay, sampai2 aqu ngorbanin waktu istirahatnya dia untuk meminta diceritakan sejarah hidupnya, tapi kadang2 tanpa aqu mintapun ia langsung bercerita riwayat hidupnya yang penuh dengan liku-liku. Seharusnya ia sekarang sudah bisa tertawa, tapi karena masa lalunya membuat ia untuk tetap ingin manja dengan orang tuanya, dan tidak mempercayai orang lain, tapi kenapa ia dekat denganku ya??? mungkin karena ia seorang anak tunggal dan juga ingin di jaga oleh abangnya. dan akhirnya aku juga dekat dengan orang tuanya, dan Kami jadi bersaudara.
Sedangkan salman lain, ia seorang anak yang pintar dan aqu meresa iba aja dengan nya, aqu gak tau kenapa, padahal ia kuat, pintar, bahkan punya saudara, tapi karena keibaanku membuat aku ingin mengenalnya lebih jauh, dan aqu hanya sebatas mengenalnya saja, tapi dia gak tau kalau aqu empati padanya, tapi bagiku cukup mengetahui kabarnya, dan sedikit mengorek sejarahnya itu sudah cukup, lagipula ia sekarang sebagai mahasiswa pasti sudah lebih dewasa dibandingkan dengan ubay, walaupun umurnya hanya beda 2 tahun dengan ubay.
Tapi aqu berharap keibaanku terhadap Salman sama dengan keibaanku terhadap ubay, yaitu karena Allah, karena Aqu berharap dengan mengasihi mereka maka Allah Akan mengasihi ku, seperti yang termaktup dalam Risalah yang diturunkan-Nya kepada Nabi Muhammad.
Terima kasih ya salman kamu telah mengenalku,.. Allah telah mempertemukan kita dalam Uhkwah jalinan suci.
Kenalilah dirimu,, maka kamu akan mengenal Tuhanmu.